cover
Contact Name
Neneng Siti Latifah
Contact Email
nenengmalahayati@gmail.com
Phone
+6281315863446
Journal Mail Official
neneng@malahayati.ac.id
Editorial Address
Jalan Pramuka NO 27 Bandar Lampung
Location
Kota bandar lampung,
Lampung
INDONESIA
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati)
Published by Universitas Malahayati
ISSN : 24768944     EISSN : 2579726X     DOI : 10.33024
Core Subject : Health,
Jurnal Kebidanan Malahayati menyediakan platform untuk mempublikasikan bidang kebidanan dan jurnal juga berusaha untuk memajukan kualitas penelitian dengan memperkenalkan atau menguraikan metode baru di bidang kesehatan kebidanan untuk publikasi termasuk kebidanan dan ilmu kesehatan inti. Jurnal ini berisi naskah tentang Ilmu Kesehatan yang meliputi: asuhan Kebidanan, Gizi, Psikologi, kebidanan komunitas, kesehatan Reproduksi, Kesehatan Lansia, Kesehatan Masyarakat
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022" : 23 Documents clear
The Effect Of Adolescent Reproductive Health Education On Adolescent's Knowledge About Premarry Sex Behavior Ameliana puspita; Neneng Siti Lathifah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.5691

Abstract

Latar Belakang: Menurut data WHO, satu dari lima wanita di dunia telah melahirkan pada usia 18 tahun. Menurut Media Indonesia, 85% anak usia 15 tahun pernah melakukan hubungan seks pranikah. Di Indonesia, pada tahun 2017 (Kuartal I) data kasus infeksi menular seksual dari Januari hingga Maret sebanyak 10.376 orang. Di Kota Bandar Lampung Penyakit Menular Seksual yang dijadikan laporan utama adalah kasus HIV dan AIDS.Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan remaja tentang perilaku seksual di SMA “X” Bandar Lampung Tahun 2018.Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan one group pre-post test design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA “X” Bandar Lampung tahun 2018 dengan usia rentan 14,15 dan 16 tahun yang berjumlah 87 responden, sedangkan sampel penelitian sebanyak 46 orang dengan menggunakan Simple Random Sampling. Analisis dalam penelitian ini menggunakan uji-t dependen.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengetahuan remaja tentang perilaku seksual sebelum pemberian Konseling Kesehatan Reproduksi di SMA “X” Bandar Lampung tahun 2018 adalah 55,41 dan setelahnya adalah 76,85 dengan p-value pengetahuan yang diperoleh 0,000,Kesimpulan: Ada pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Remaja terhadap pengetahuan tentang perilaku seksual remaja di SMA “X” Bandar Lampung Tahun 2018.Saran agar dinas kesehatan dan dinas pendidikan lebih memperhatikan masalah kesehatan reproduksi remaja, dan diharapkan remaja dapat menghindari perilaku seksual. yang negatif. Kata kunci: Konseling Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan Remaja, Perilaku Seksual  ABSTRACT Background: According to WHO data, one in five women in the world has given birth at the age of 18 years. According to Media Indonesia, 85% of 15-year-olds have had premarital sex. In Indonesia, in 2017 (Quarter I) data on cases of sexually transmitted infections from January to March were 10,376 people. In the city of Bandar Lampung Sexually Transmitted Diseases that are used as the main reports are cases of HIV and AIDS.Purpose: To find out the effect of reproductive health counseling on adolescent knowledge about sexual behavior at SMA "X" Bandar Lampung in 2018.Methods: This type of research is quantitative with a one group pre-post test design approach. The research population is class X students at SMA "X" Bandar Lampung in 2018 with a vulnerable age of 14,15 and 16 years, totaling 87 respondents, while the research sample is 46 using Simple Random Sampling. The analysis in this study uses the t-test dependent.Results: The results showed that the average knowledge of adolescents about sexual behavior before giving Reproductive Health Counseling at SMA "X" Bandar Lampung in 2018 was 55.41 and after was 76.85 with the p-value of knowledge obtained 0.000,Conclusion: There is an effect of Adolescent Reproductive Health Counseling on knowledge about adolescent sexual behavior at SMA "X" Bandar Lampung in 201Suggestion for the health office and education office to pay more attention to adolescent reproductive health problems, and it is hoped that adolescents can avoid sexual behavior. negative ones. Keywords: Adolescent Knowledge,,Reproductive Health Counseling, Sexual Behavior
Factors Related To Compliance With Pregnant Women Consuming Fe Tablet Dewi Astuti; Anggraini Anggraini; Susilawati Susilawati; Nita Ervianasari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.5043

Abstract

ABSTRACT: THE FACTORS CONCERNING ADHERENCE OF PREGNANT WOMEN TAKING  FE TABLETS AT TULANG BAWANG I HEALTH CENTER IN 2021 Background : Anemia in pregnancy is a national problem because it reflects the value of the community socio-economic welfare, and has a significant influence on the quality of human resources. Based on the Baseline Health Research (Riskesdas) report (2018), the proportion of anemia has increased by 11.8% compared to 2013 report. The results of Baseline Health Research in 2018 show that in Indonesia the incidence of anemia in pregnant women was 48.9%. This number has increased in comparison with the Baseline Health Research data in 2013 amounted to 37.1% and 14.0% in 2007. Objectife : The purpose of the study was to determine the factors concerning adherence of pregnant women taking Fe tablets at Tulang Bawang 1 Health Center in 2021.Methods : This study method was quantitative using an analytical survey. The population in this study were pregnant women in their second and third trimester registered at the TulangBawang I Health Center who experienced anemia amounting to 54 respondents as of July 16, 2021. The sampling technique used in this study was the Accidental Sampling. The sample size in this study was 54 respondents.Results and Conclusion : The results showed that there was a significant relationship among knowledge (p value: 0.01, OR 1.72), education background (p value: 0.008), and attitude (p value 0.77) with the adherence of pregnant women to take Fe tablets at the TulangBawang I Health Center in 2021. There was no relationship between family support (P value: 0 ,59) with the adherence of pregnant women to take Fe tablets at the TulangBawang I Health Center in 2021. Suggestions for respondents are that pregnant women are expected to add more insight to seek information from both health workers and the mass media and routinely attend classes for pregnant women so that they understand more about the importance of taking tablets Fe.Keywords: Knowledge, education, attitude, family support, Adherenceof Taking  FE tablet pregnant women ABSTRAKLatar Belakang : Anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat, dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Berdasarkan laporan Riskesdas (2018), proporsi anemia mengalami peningkatan sebanyak 11,8% dari tahun 2013. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukan bahwa di Indonesia kejadian anemia pada ibu hamil sebesar 48,9% ibu. Hal ini mengalami peningkatan jumlah dimana pada data  Riskesdas tahun 2013 hanya berjumlah 37,1 % dan 14,0% pada tahun 2007.Tujuan : Tujuan penelitian ini diketahui  Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Ibu hamil mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Tulang Bawang 1 Tahun 2021.Metode : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan survey analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu hamil TM II dan TM III  di Puskesmas Tulang Bawang I yang mengalami anemia berjumlah 54 responden per tanggal 16 Juli 2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Accidental Sampling. Besarnya sampel dalam penelitian ini 54 responden.Hasil dan Kesimpulan : Hasil penelitian didapatkan ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p value: 0,01, OR 1,72), pendidikan (p value : 0,008), sikap ( p value 0,77) dan tidak ada hubungan dukungan  keluarga ( P value : 0,59) dengan kepatuhan  ibu hamil mengkonsumsi tablet  Fe di Puskesmas Tulang Bawang I Tahun 2021. Saran bagi responden  diharapkan  ibu menambah wawasan  lebih banyak mencari informasi baik dari tenaga kesehatan maupun media massa dan rutin mengikuti kelas ibu hamil agar ibu lebih memahami tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe. Kata Kunci : Pengetahuan, pendidikan, sikap, dukungan keluarga, kepatuhan konsumsi tablet FE ibu hamil
Analysis Of Factors Related To Preeclamsia Incident On Pregnant Mother In Rsud Dr. Chasbulah Abdul Madjid, Bekasi Hasnah Fauziah; Yenny Aulya; Retno WidowatI
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.5014

Abstract

Backgrounds:Preeclampsia affects ten million people across the world each year. As for RSUD dr. Chasbulah Abdul Madjid in Bekasi City, preeclampsia affected 16.1% of the 1443 pregnant women who visited the hospital in 2020. Preeclampsia is a common reason of maternal death and can be harmful to the fetus if it is not treated promptly.Purpose:Conducted analysis of factors related to preeclampsia in pregnant women in RSUD dr. Chasbulah Abdul Madjid Bekasi City in 2021.Methods:This research was an analytical study with a case control design. Samples were pregnant women with gestational age more than 20 weeks who visited RSUD as many as 106 people with purposive sampling technique. The data were collected using questionnaires and medical record data. The data were analyzed using the Chi Square test.Results:Pregnant women who experienced preeclampsia estimated to account for 50% of all cases, with poor knowledge amounted to 51.9 percent, a negative attitude amounted to 54.7 percent, poor eating habits amounted to 52.8 percent, stress amounted to 53.8 percent, and light physical activity amounted to 54.8 percent. Bivariate analysis revealed a strong link between preeclampsia in pregnant women and knowledge (p=0.006), attitude (p=0.001), eating habits (p=0.000), stress (p=0.000), and physical activity (p=0.000).Conclusion:The majority of them have poor understanding (51.9%), a negative attitude (54.7%), poor dietary habits (52.8%), are stressed (53.8%), and engage in light physical activity (54.8%). At RSUD pubdr. Chasbulah Abdul Madjid Bekasi City in 2021, there was a substantial relationship between knowledge, attitudes, dietary habits, stress, and physical activity and the incidence of preeclampsia in pregnant women.Suggestion Pregnant women are expected to improve their eating habits during pregnancy in order to prevent preeclampsia by avoiding foods high in fat, sodium, and carbohydrates and instead eating nutritious food with a balanced nutritional menu, increasing consumption of fruits and vegetables, and consuming more protein. Keywords: preeclampsia, pregnant women. ABSTRAK Latar Belakang: Sepuluh juta wanita menderita preeklamsia setiap tahun di seluruh dunia. Adapun di RSUD dr. Chasbulah Abdul Madjid Kota Bekasi pada tahun 2020, sebanyak 16,1% dari 1443 ibu hamil yang melakukan kunjungan, menderita preeklamsia. Preeklamsia diketahui sebagai penyumbang kematian ibu dan bisa menimbulkan bahaya pada janin yang dikandungnya apabila tidak segera ditangani.Tujuan: Melakukan analisis faktor yang berhubungan dengan preeklamsia pada ibu hamil di RSUD dr. Chasbulah Abdul Madjid Kota Bekasi Tahun 2021.Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan rancangan case control. Sampel adalah ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 20 minggu yang melakukan kunjungan ke RSUD dr. Chasbulah Abdul Madjid sebanyak 106 orang dengan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner dan data rekam medik Data dianalisi dengan menggunakan uji Chi Square.Hasil Penelitian: Ibu hamil yang mengalami preeklamsia sebesar 50% dengan pengetahuan kurang baik 51,9%, sikap negatif 54,7%, kebiasaan makan kurang baik 52,8%, mengalami stres 53,8% dan dan aktivitas fisik ringan 54,8%. Analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p=0,006), sikap (p=0,001), kebiasaan makan (p=0,000), stres (p=0,000) dan aktivitas fisik (p=0,000) dengan preeklamsia pada ibu hamil.Simpulan: Sebagian besar memiliki pengetahuan kurang baik 51,9%, sikap negatif 54,7%, kebiasaan makan kurang baik 52,8%, mengalami stres 53,8% dan aktivitas fisik ringan 54,8%. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap, kebiasaan makan, stres dan aktivitas fisik dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSUD dr. Chasbulah Abdul Madjid Kota Bekasi Tahun 2021. Peluang terbesar terhadap kejadian preeklamsia pada ibu hamil yaitu kebiasaan makan dengan nilai OR 10,636.Saran diharapkan ibu hamil dapat memperbaiki kebiasaan makan selama masa hamil agar dapat mencegah terjadinya preeklamsi melalui cara tidak mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan banyak lemak, natrium dan tinggi karbohidrat, akan tetapi makan makanan bergiji dengan menu gizi seimbang, perbanyak konsumsi buah dan sayur dan tinggi protein. Keywords: preeklamsia, ibu hamil.
Knowledge And Attitudes Of Couples Of Childbearing Age (Cca) About Early Detection Of Cervical Cancer Nurhikmah Nurhikmah; Muliyana Muliyana; Nur Aliya Arsyad; Reskiawati Azis
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.7373

Abstract

Latar Belakang: Badan kesehatan dunia (WHO) menyebut kanker serviks sebagai jenis kanker nomor empat yang paling sering menyerang wanita dan mematikan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pangkep menyatakan bahwa terdapat 7 orang yang mengalami kanker serviks dan 4 di antaranya meninggal dunia dikarenakan keterlambatan dalam penanganan kanker serviks yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan sikap masyarakat untuk melakukan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks.Tujuan: untuk mengetahui pengetahuan dan sikap Pasangan Usia Subur (PUS) tentang deteksi dini kanker serviks.Metode: menggunakan desain penelitian Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross-Sectional pada bulan Oktober 2020.Hasil: berdasarkan uji Chi-Square untuk variabel pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang deteksi dini kanker serviks didapatkan nilai p value = 0,012 sedangakan variabel sikap didpatkan nilai p-value = 0,815.Kesimpulan: ada pengaruh yang signifikan antara pengetahuan pasangan usia subur (PUS) tentang deteksi dini kanker serviks, akan tetapi sikap pasangan usia subur (PUS) tidak berpengaruh terhadap deteksi dini kanker serviks.Saran: Diharapkan melakukan sosialisasi dan publikasi tentang pentingnya melakukan deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan dengan penyuluhan maupun dengan menggunakan media cetak, seperti poster, leaflet, dan lainnya ditempat-tempat umum dan menggunakan sosial media Kata Kunci: Deteksi Dini, Kanker Serviks, Pengetahuan, Pasangan Usia Subur, Sikap ABSTRACT Background: The World Health Organization (WHO) calls cervical cancer the fourth most common type of cancer that attacks women and is deadly. Based on data from the Pangkep District Health Office, it was stated that there were 7 people who had cervical cancer and 4 of them died due to delays in handling cervical cancer caused by lack of knowledge and public attitudes to carry out early detection of cervical cancer.Purpose: to find out the knowledge and attitude of Couples of Childbearing Age (PUS) about the early detection of cervical cancer.Method: using a Descriptive Analytical research design with a Cross-Sectional approach in October 2020.Results: based on the Chi-Square test for variable knowledge of couples of childbearing age (PUS) about early cervical cancer detection obtained a p-value = 0.012. In contrast, the attitude variable is based on p-value = 0.815.Conclusion: there is a significant influence on the knowledge of couples of childbearing age (PUS) about early detection of cervical cancer, but the attitude of teams of childbearing age (CCA) does not affect early detection of cervical cancer.Suggestion: It is expected that socialization and publication about the importance of early detection of cervical cancer can be done through counseling or by using print media, such as posters, leaflets, and others in public places and social media. Keywords: Early Detection, Cervical Cancer, Knowledge, Couples of Childbearing Age, Attitude  
Factors Analysis That Affect Mothers Giving Early Breast Milk T0 Abies Aged 0-6 Months Indah Dewi Sari; Utary Dwi Listiarini; Siska Widya Wati
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.6957

Abstract

Al-Agha, Abdulmoein. “The Role of Nutrition in Children’s Growth & Health.”Aninam, Kartina Vanbolan. 2019. “Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Kecukupan Pemberian Asi Ekslusif Pada Bayi 0-6 Bulan Di Puskesmas Sidosermo Kota Surabaya.”Anwar, Muhammad. 2015. Filsafat Pendidikan. Kencana.Apriliyanti, Dedek Delfi. 2019. “Hubungan Teknik Marmet Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi Di Klinik Pratama Tanjung Deli Tua Tahun 2018.”Artikasari, Lia et al. 2021. “Complementary Feeding or Infants Aged 0-6 Months and The Related Factors: Complementary Foods for Breastfeeding.” Jurnal Kesehatan Komunitas 7(2): 176–81.Ekasari, Tutik. 2018. “Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pemberian Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Bayi Usia Kurang Dari 6 Bulan.” JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) 1(2).Fikawati, Sandra, and Ahmad Syafiq. 2010. “Kajian Implementasi Dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif Dan Inisiasi Menyusu Dini Di Indonesia.” Makara kesehatan 14(1): 17–24.Hanurawan, Fattah. 2010. “Psikologi Sosial Suatu Pengantar.”Heryanto, Eko. 2017. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini.” Jurnal Aisyah: Jurnal Ilmu Kesehatan 2(2): 141–52.Hidayati, Siti Rohmatul. 2018. “Studi Kasus Penatalaksanaan Teknik Marmet Dalam Meningkatkan Produksi ASI Ibu Post Partum Pada Masalah Produksi ASI Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surabaya.”Irianti, Berliana, and Eka Purnama Sari. 2019. “Karakteristik Ibu Memberikan Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Pada Bayi Usia 0–6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru Tahun 2018.” Al-Insyirah Midwifery: Jurnal Ilmu Kebidanan (Journal of Midwifery Sciences) 8(2): 106–12.Keb, Ewa Molika Sitompul A M. 2014. Buku Pintar MPASI: Bayi 6 Bulan Sampai Dengan 1 Tahun. Lembar Langit Indonesia.Kusumaningrum, Nanda Devi, Puji Hastuti, and Ayu Citra Mayasari. “JURNAL SURYA.”Lestiarini, Santi, and Yuly Sulistyorini. 2020. “Perilaku Ibu Pada Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Di Kelurahan Pegirian.” Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education 8(1): 1–11.Muslimah, Ardhiyani, Fauzia Laili, and Halimatus Saidah. 2020. “Pengaruh Pemberian Kombinasi Perawatan Payudara Dan Pijat Oksitosin Terhadap Produksi Asi Pada Ibu Postpartum.” Jurnal Mahasiswa Kesehatan 1(2): 87–94.Nababan, Lolli, and Sari Widyaningsih. 2018. “Pemberian MPASI Dini Pada Bayi Ditinjau Dari Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu.” Jurnal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah 14(1): 32–39.Nurhidayat, Muh. 2021. “Hubungan Riwayat Pemberian ASI Eksklusif, MP-ASI, Dan Kejadian Penyakit Infeksi Dengan Status Gizi Bayi Usia 6-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamangapa Kota Makassar.”Oktalina, Ona, Lailatul Muniroh, and Sri Adiningsih. 2015. “Hubungan Dukungan Suami Dan Dukungan Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Anggota Kelompok Pendukung Asi (KP-ASI).” Media Gizi Indonesia 10(1): 64–70.Priyono, Yunisa. 2010. Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter. Media Pressindo.Rey, R. 2017. “Kecukupan Asi the Factors Influencing Breast Milk Production With.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Keperawatan 2.Roesli, Utami. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Niaga Swadaya.Rotua, D F, R Novayelinda, and W Utomo. 2018. “Identifikasi Perilaku Ibu Dalam Pemberian Mp-Asi Dini Di Puskesmas Tambang Kabupaten Kampar.” Journal Of Maternity 5: 1–10.Rustam, Muh Zul Azhri, Faradila Faizah, A V Sri Suhardiningsih, and Sri Anik Rustini. 2022. “Determinan Pemberian Mpasi Pada Bayi Usia 6-24 Bulan Di Posyandu Dewi Sartika SurabayA.” Jurnal Medika Hutama 3(02 Januari): 2193–2200.Sari, Mia Rita, and Dewi Erlina Asrita Sari. 2022. “Pengaruh Sosial Budaya Terhadap Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) Dini Di Desa Bente Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir.” Maternal & Neonatal Health Journal 3(1): 1–6.Savitri, Astrid. 2018. Buku Pintar 365 Hari MPASI Terlengkap. Buku Edukasi.Siahaan, Gustien. 2018. “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Peran Petugas Kesehatan Terhadap Pemberian Mp-Asi Dini Pada Bayi Usia 0-6 Bulan Di Puskesmas Koni Kota Jambi Tahun 2018.” Scientia Journal 8(1): 132–37.Sinaga, Haripin Togap, and Marni Siregar. 2021. “Tren Cakupan Inisiasi Menyusu Dini Dan ASI Ekslusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Parongil, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Analisis Data Sekunder Tahun 2017-2020.”Sudaryanto, Gatot. 2014. MPASI Super Lengkap. Penebar PLUS+.Tahun, Indonesia. 2015. “Kementerian Kesehatan RI.” Jakarta, diakses.Yuliarti, Nurheti. 2010. Keajaiban ASI-Makanan Terbaik Untuk Kesehatan, Kecerdasan Dan Kelincahan Si Kecil. Penerbit Andi. 
The Influence Of “Aku Bangga Aku Tahu” (Abat) Campaign On Adolescent Knowledge And Attitudes About Hiv/Aids Muhammad Hatta; Dainty Maternity; Anissa Ermasari
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.7372

Abstract

Pendahuluan : Dampak perilaku seksual remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular PMS (Penyakit Menular Seksual) termasuk HIV/AIDS. Secara global, 40% kasus infeksi HIV/AIDS terjadi pada orang berusia 15-24 tahun. Pada tahun 2014 kasus HIV/AIDS Kota Bandar Lampung mencapai 238 kasus dan pada tahun 2015 meningkat menjadi 371 kasus. Tingginya masalah HIV/AIDS mendorong pemerintah untuk melakukan upaya pengendalian. Salah satunya melalui kampanye HIV/AIDS “Aku Bangga Aku Tahu” (ABAT). Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, persepsi, mengurangi stigma dan meningkatkan perilaku pencegahan HIV/AIDS.Tujuan : Mengetahui Pengaruh Kampanye “Aku Bangga Aku Tahu” terhadap pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV & AIDS di SMA Metro Kartikatama Tahun 2018Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain penelitian pre-experimental dan pendekatan one group pre-post test design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling, dan responden akan dibagi menjadi empat kelompok yang mendapat intervensi kampanye ABAT dengan media penyampaian informasi yang berbeda yaitu video, story sheets, leaflet dan kelompok terakhir diberikan intervensi dengan ketiga media tersebut (video, lembar cerita). dan leaflet), dimana setiap kelompok terdiri dari 20 responden. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat menggunakan uji T dan uji Anova.Hasil : Hasil analisis data menunjukkan bahwa dari hasil semua media (lembar cerita, video dan leaflet) diperoleh p-value = 0,000 < = 0,05 yang artinya ada pengaruh media penyuluhan berupa lembar cerita, video dan leaflet tentang pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDS. AIDS di SMA KARTIKATAMA Metro Tahun 2018. Pada variabel pengetahuan, media yang paling berpengaruh adalah video, sedangkan variabel sikap media adalah lembar cerita.Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara media konseling dengan pengetahuan dan sikap remaja tentang HIV/AIDSSaran : Bagi dinas kesehatan terkait untuk lebih meningkatkan monitoring, sosialisasi dan pemberian informasi termasuk penggunaan kampanye ABAT secara berkala baik kepada masyarakat maupun remaja di sekolah tentang cara pencegahan HIV&AIDS Kata kunci: Aku Bangga Aku Tahu, Pengetahuan, Sikap, HIV/AIDS ABSTRACT  Introduction : The impact of adolescent sexual behavior on reproductive health is contracting STDs (Sexually Transmitted Diseases) including HIV/AIDS. Globally, 40% of cases of HIV/AIDS infection occur in people aged 15-24 years. In 2014 Bandar Lampung City HIV/AIDS cases reached 238 cases and in 2015 increased to 371 cases. The high problem of HIV/AIDS encourages the government to carry out control efforts. One of them is through the “Aku Bangga Aku Tahu” (ABAT) HIV/AIDS campaign. Aims to increase knowledge, perception, reduce stigma and improve HIV/AIDS prevention behavior.Purpose : Knowing the effect of the “Aku Bangga Aku Tahu” Campaign on the knowledge and attitudes of teenagers about HIV & AIDS at Kartikatama Metro High School in 2018Methode : The research method used is quantitative with a pre-experimental research design and a one group pre-post test design approach. The sample used in this study is total sampling, and respondents will be divided into four groups who receive ABAT campaign interventions with different information delivery media, namely video, story sheets, leaflets and the last group is given intervention with the three media (video, story sheet). and leaflets), in which each group consisted of 20 respondents. The data analysis used was univariate, bivariate and multivariate analysis using T test and Anova test.Results : The results of data analysis showed that the results of all media (story sheets, videos and leaflets) obtained p-value = 0.000 < = 0.05 which means that there is an influence of counseling media in the form of story sheets, videos and leaflets on the knowledge and attitudes of adolescents about HIV/AIDS. AIDS at SMA KARTIKATAMA Metro in 2018. In the knowledge variable, the most influential media is video, while the media attitude variable is the story sheet.Conclusion : Based on the results of the study, it can be concluded that there is a positive relationship between counseling media and adolescent knowledge and attitudes about HIV/AIDSSuggestion: For the relevant health offices to further improve monitoring, socialization and providing information including the use of regular ABAT campaigns both to the community and youth in schools about how to prevent HIV&AIDS 
Factors Related To Knowledge Of Post Partum Mothers About Oxytocin Massage Desi Nurlaela Mulyana; Suaybatul Islamiyah
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.6609

Abstract

 Latar Belakang: Pijat oksitosin adalah pijatan relaksasi pada punggung ibu untuk merangsang hormon oksitosin. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015 jumlah presentasi bayi yang mendapatkan ASI eksklusif sebanyak 55,7% sedangkan cakupan ASI Eksklusif targetnya adalah 80%. Pijat oksitosin yang dilakukan sepanjang vertebre sampai tulang costae kelima atau keenam. Pijat oksitosin merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ketidaklancaran ASI.Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu nifas tentang pijat oksitosin di wilayah RT 002 dan RT 003 RW 02 Desa Pusaka Rakyat Kecamatan Tarumajaya tahun 2021Metode: Penelitian ini menggunakan desain total sampling dengan teknik pengambilan data total sampling, jumlah sampel sebanyak 30 responden. Analisa data yang digunakan adalah univariat, bivariate dan multivariate dengan uji chi square seluruh analisa data diolah dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Cara pengumpulan data menggunakan data primer varibel X yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, paritas dan sumber informasi dengan varibel Y yaitu Pengetahuan ibu nifasHasil: Berdasarkan analisa data didapatkan hasil bahwa variabel yang behubungan dengan pengetahuan ibu tentang pijat oksitosin adalah : pengetahuan ibu terhadapusia (p value =0,01), pengetahuan terhadap pendidikan (p value =0,02), pengetahuan terhadap paritas (p value =0,03), pengetahuan terhadap pekerjaan (p value =0,01), pengetahuan terhadap sumber informasi (p=0,04).Kesimpulan: Peneliti berasumsi bahwa pentingnya pengetahuan ibu nifas tentang Pijat Oksitosin untuk meningkat produksi ASI dan mendukung program pemberian ASI Eksklusif sehingga dapat mengatasi masalah ASI yang tidak lancar.Saran: Disarankan kepada ibu untuk meningkatkan pengetahuan tentang pijat oksitosin serta meningkatkan program komunikasi, informasi dan edukasi kepada ibu nifas khususnya tentang pijat oksitosin. Kata Kunci : Pengetahuan, Pijat Oksitosin ABSTRACT         Background: Oxytocin massage is a relaxing massage on the mother's back to stimulate the oxytocin hormone. According to the 2015 Indonesian Health Profile, the percentage of infants receiving exclusive breastfeeding was 55.7%, while the target for exclusive breastfeeding was 80%. Oxytocin massage is carried out along the vertebrae to the fifth or sixth rib. Oxytocin massage is one solution to overcome breast milk insufficiency.Objective: This study was to determine the relationship between factors related to postpartum mother's knowledge about oxytocin massage in the area of RT 002 and RT 003 RW 02 Pusaka Rakyat Village, Tarumajaya District in 2021.Methods: This study uses a total sampling design with a total sampling technique of data collection, the number of samples is 30 respondents. Analysis of the data used is univariate, bivariate and multivariate with chi square test all data analysis is processed with the help of SPSS software. How to collect data using primary data variable X namely age, education, occupation, parity and sources of information with variable Y namely Knowledge of postpartum mothersResults: Based on data analysis, it was found that the variables related to mother's knowledge about oxytocin massage were: mother's knowledge of age (p value = 0.01), knowledge of education (p value = 0.02), knowledge of parity (p value = 0.03), knowledge of work (p value = 0.01), knowledge of information sources (p = 0.04).Conclusion: Researchers assume that the importance of postpartum mother's knowledge about Oxytocin Massage to increase breast milk production and support exclusive breastfeeding programs so that they can overcome the problem of breastfeeding that is not smooth.Suggestion: It is recommended for mothers to increase knowledge about oxytocin massage and improve communication, information and education programs for postpartum mothers, especially about oxytocin massage.Keywords: Knowledge, Oxytocin Massage
Determinants Of The Cause Of Low Adherence To Pregnant Women Consuming Fe Tablet Sitti Nurul Hikma Saleh; Agustin Agustin
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.6735

Abstract

Latar Belakang: Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dapat mengakibatkan terjadinya anemia, sehingga risiko abortus, partus, infeksi, syok hingga kematian. Diketahui bahwa 562 ibu hamil yang telah mendapatkan tablet Fe, 67% diantaranya tidak patuh dan tidak mengkonsumsi tablet Fe.Tujuan: Tujuan Penelitian ini untuk Determinan Penyebab Rendahnya Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe.Metode: Penelitian ini berjenis deskriptif-kuantitatif menggunakan uji Chi-Square, secara cross-sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Lolak, Kota Kotamobagu, pada bulan januari 2022. Populasi sebanyak 562 orang, Sampel sebanyak 85 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Analisis data secara statistik Chi-square. Penyajian data menggunakan tabel yang di jelaskan secara deskriptif.Hasil: Pengetahuan ibu hamil menjadi faktor penyebab rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe, yang di buktikan secara statistik dengan nilai P-Value sebesar 0,000. Motivasi ibu hamil, berkaitan dengan kepatuhannya dalam mengkonsumsi tablet Fe, hal ini terbukti dari hasil uji statistik P-Value 0,000. Dukungan keluarga secara signifikan menyebabkan tidak patuhnya ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe, secara statistik menunjukkan P-Value 0,000.Kesimpulan: Berdasarkan tujuan penelitian, Di ketahui bahwa faktor penyebab rendahnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe yaitu karena pengetahuan ibu dan keluarga terkait pentingnya dan manfaat mengkonsumsi tablet Fe, dan Dukungan keluarga serta motivasi ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe sangat kurang.Saran: Sangat perlu dilakukan edukasi yang disiplin dan komprehensif agar ibu dan keluarga betl-betul memahami pentingnya mengkonsumsi tablet Fe.Kata Kunci: Dukungan kelurga, Ibu hamil, Motivasi, Pengetahuan, Tablet Fe ABSTRACT Background: Pregnancy is a natural and physiological process. Disobedience of pregnant women in consuming Fe tablets can lead to anemia, increasing the risk of abortion, parturition, infection, and shock to death. It is known that of 562 pregnant women who have received Fe tablets, 67% of them are not obedient and do not consume Fe tablets.Purpose: The aims of this study was to Determinants of the Cause of Low Adherence to Pregnant Women Consuming Fe Tablets.Method: This research is of the quantitative descriptive type with Chi-Square Analysis, with cross-sectionally study. This research was carried out at the Lolak Health Center, Kotamobagu City, in January 2022. The population was 562, and the sample was 85 people. -Collecting data using a questionnaire by conducting direct interviews. Chi-square statistical data analysis Presentation of data using a table that is described descriptively..Results: Knowledge of pregnant women is a factor causing low compliance of pregnant women in consuming Fe tablets, which is proven statistically with a P-Value value of 0.000. The motivation of pregnant women is related to their compliance in consuming Fe tablets. This is evident from the results of the P-Value 0.000 statistical test. Family support significantly causes non-adherence of pregnant women to consumption Fe tablets, which statistically shows a P-Value of 0.000.Conclusion: Based on the research objectives, it is known that the factors causing the low compliance of pregnant women in consuming Fe tablets are due to the knowledge of the mother and family regarding the importance and benefits of consuming Fe tablets, and family support and motivation of pregnant women to consume Fe tablets is very lacking.Suggestion: It is very necessary to carry out a disciplined and comprehensive education so that mothers and their families really understand the importance of consuming Fe tablets. Keyword:  Fe Tablets, Knowledge, Motivation, Pregnant woment’s, Family support
Pineapple Juice Can Prevent Serotinous Pregnancy To Mothers With A History Of Hormonal Contraception In Surakarta Dwi Retna Prihati; Siswiyanti Siswiyanti; RD Rahayu; Sugita Sugita
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.5693

Abstract

Latar Belakang Kehamilan serotinus meningkatkan risiko kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi yang disebabkan oleh tidak adekuatnya kontraksi rahim akibat penggunaan kontrasepsi hormonal. Salah satu terapi komplementer yang terbukti dapat meningkatkan kontraksi uterus dengan cara mengkonsumsi buah nanas yang mengandung zat aktif bromelin.Tujuan untuk membuktikan buah nanas dapat mencegah kehamilan serotinus pada ibu hamil dengan riwayat kontrasepsi hormonal. Metode Penelitian ini adalah studi komparasi dengan menggunakan rancangan quasy experimental design dengan design posttest with control. Jumlah sampel 100 orang terdiri dari 50 orang perlakuan dan 50 orang kontrol. Pada kelompok kontrol responden mengalami kehamilan serotinus 32 orang (64%). Rata-rata usia kehamilan terakhir pada kelompok kontrol 42 minggu (294 hari) sedang kelompok perlakuan rata rata kehamilan berakhir pada  usia kehamilan 40 minggu (282 hari). Pada kelompok perlakuan tidak ada satupun responden (0%) yang mengalami kehamilan serotinus.Hasil uji beda menunjukkan p=0,00 yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan sekaitan dengan kehamilan serotinus. Kesimpulannya buah nanas dapat mencegah kehamilan serotinus pada ibu hamil dengan riwayat kontrasepsi hormonal.Saran Jus nanas dapat dijadikan alternative pengobatan nonfarmokologis dalam mencegah kehamilan serotinus. Kata kunci: Kehamilan serotinus, Kontrasepsi hormonal, Jus nanas  ABSTRACT Background Serotinous pregnancy increases the risk of morbidity and mortality in the mother and baby caused by inadequate uterine contractions due to the use of hormonal contraception. One of the complementary therapies that is proven to increase uterine contractions by consuming of pineapple fruit which contains the active substance bromelain. Purpose of this research to prove the pineapple fruit can prevent serotinous pregnancy with a history of hormonal contraception. The method is study of comparisons by quasy experimental design with posttest with control. The number of samples are 100 people is composed of 50 people experiment group and 50 people control group. Pineapple fruit 150 gr in the form of juice given twice a day, twice a week to pregnant mother gestational age 37 weeks until delivery. The control group respondents shows pregnancy serotinous 32 people (64%). Group treatment none (0%) of respondents shows pregnancy serotinous. Results show the difference p = 0.00 that means there is a significant difference between the control group and treatment group with serotinous pregnancy. The average gestational age in the control group the last 42 weeks (294 days) and The average gestational age in experiment pregnancy at gestational age 40 weeks (282 days). Conclusion fruit pineapple can prevent pregnancy serotinous to pregnant women with a history of hormonal contraception.Suggestion Pineapple juice can be used as an alternative non-pharmacological treatment in preventing serotinous pregnancy.  Keywords: Hormonal Contraceptive, pineapple fruit, pregnancy serotinous
Factors Associated With The Incidence Of Low Birth Weight Rya Dora Vitaloka; Siti Aisyah; Helni Anggraini
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v8i3.5649

Abstract

Latar Belakang: Faktor yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah usia ibu, jarak kelahiran, paritas, status gizi, dan kadar hemoglobin. Berdasarkan data di Puskesmas PONED Karya Mukti, jumlah bayi yang lahir di wilayah kerja Puskesmas Karya Mukti pada tahun 2018 sebanyak 487 bayi dengan penanganan komplikasi neonatal sebanyak 74 bayi dan 11 bayi dengan berat badan lahir rendah. Kemudian jumlah bayi yang lahir pada tahun 2019 sebanyak 456 bayi dimana penanganan komplikasi neonatus sebanyak 59 bayi dan 12 bayi dengan berat badan lahir rendah dan jumlah bayi yang lahir pada tahun 2020 sebanyak 448 bayi dimana penanganan komplikasi neonatus sebanyak 47 bayi dan 15 bayi lahir rendah Berat lahir.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan umur, paritas dan status gizi dengan kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Puskesmas PONED Karya Mukti Tahun 2020.Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian survei analitik kuantitatif dimana variabel bebas yaitu umur, paritas dan status gizi serta variabel terikat termasuk kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) dikumpulkan pada waktu yang bersamaan. Populasi seluruh bayi yang lahir di Puskesmas PONED Karya Mukti tahun 2020 adalah 115 orang. Sampel sebanyak 53 orang diperoleh dengan menggunakan teknik random sampling.Hasil: uji statistik Chi-Square pada variabel umur diperoleh p-value 0,003 (< = 0,05), pada variabel paritas diperoleh p-value 0,006 (< = 0,05) dan pada variabel status gizi diperoleh p-value 0,001 (< = 0,05)Kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara umur, paritas dan status gizi dengan kejadian BBLR.Saran : Sebaiknya Puskesmas Karya Mukti lebih aktif memberikan penyuluhan kepada bidan terkait dengan berat badan lahir rendah. Kata kunci: Berat badan lahir rendah, Keseimbangan, Status nutrisi, Usia ABSTRACT Background: Factors related to the incidence of low birth weight (LBW) are maternal age, birth spacing, parity, nutritional status, and hemoglobin levels. Based on the data at PONED Karya Mukti Public Health Center, the number of babies born in the work area of Karya Mukti Public Health Center in 2018 was 487 babies of which handling neonatal complications was 74 babies and 11 babies had low birth weight. Then the number of babies born in 2019 was 456 babies of which handling neonatal complications was 59 babies and 12 babies had low birth weight and the number of babies born in 2020 was 448 babies of which handling neonatal complications was 47 babies and 15 babies had low birth weight.Purpose : to find out the relationship between age, parity and nutritional status with the incidence of low birth weight (LBW) at PONED Karya Mukti Public Public Health Center in 2020.Methods: This study used a quantitative analytical survey study in which the independent variables, namely age, parity and nutritional status and the dependent variable including the incidence of low birth weight (LBW) were collected at the same time. The population of all babies born at PONED Karya Mukti Public Health Center in 2020 was 115 people. The sample was 53 people obtained using random sampling technique.Results: statistical test, Chi-Square on age variable was obtained p-value 0.003 (< = 0.05), on parity variable was obtained p-value 0.006 (< = 0.05) and on nutritional status variable was obtained p -value 0.001 (< = 0.05)Conclusion that there was a significant relationship between age, parity and nutritional status with the incidence of low birth weight.Suggestion: It is recommended that Karya Mukti Public Public Health Center should be more active in providing counseling to midwives related to low birth weight. Keywords: Age ,Low birth weight, Nutritional status, Parity 

Page 1 of 3 | Total Record : 23


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 4 (2023): Volume 9 No. 4 Oktober 2023 Vol 9, No 3 (2023): Volume 9 No. 3 Juli 2023 Vol 9, No 2 (2023): Volume 9 No.2 April 2023 Vol 9, No 1 (2023): Volume 9 No.1 Januari 2023 Vol 8, No 4 (2022): Volume 8 No.4 October 2022 Vol 8, No 3 (2022): Volume 8 No.3 July 2022 Vol 8, No 2 (2022): Vol 8.No.2.April 2022 Vol 8, No 1 (2022): Vol. 8 No. 1, Januari 2022 Vol 7, No 4 (2021): Vol.7 No.4 Oktober 2021 Vol 7, No 3 (2021): Vol.7 No.3 Juli 2021 Vol 7, No 2 (2021): Vol.7 No.2 April 2021 Vol 7, No 1 (2021): Volume 7,Nomor 1,Januari 2021 Vol 6, No 4 (2020): Volume 6 Nomor 4 Oktober 2020 Vol 6, No 3 (2020): Volume 6 Nomor 3 Juli 2020 Vol 6, No 2 (2020): Volume 6 Nomor 2 April 2020 Vol 6, No 1 (2020): Volume 6,Nomor 1,Januari 2020 Vol 5, No 4 (2019): volume 5 Nomor 4 Oktober 2019 Vol 5, No 3 (2019): Volume 5 Nomor 3, Juli 2019 Vol 5, No 2 (2019): Volume 5 Nomor 2 April 2019 Vol 5, No 1 (2019): Volume 5 Nomor 1 januari 2019 Vol 4, No 4 (2018): Volume 4 Nomor 4 Vol 4, No 3 (2018): Volume 4 Nomor 3 Vol 4, No 2 (2018): Volume 2 Nomor 2 Vol 4, No 1 (2018): Volume 4 Nomor 1 Vol 3, No 4 (2017): Volume 3 Nomor 4 Vol 3, No 3 (2017): Volume 3 Nomor 3 Vol 3, No 2 (2017): Volume 3 Nomor 2 Vol 3, No 1 (2017): Volume 3 Nomor 1 Vol 2, No 4 (2016): Volume 2 Nomor 4 Vol 2, No 3 (2016): Volume 2 Nomor 3 Vol 2, No 2 (2016): Volume 2 Nomor 2 Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 Vol 1, No 3 (2015): Volume 1 Nomor 3 Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Vol 1, No 1 (2015): Volume 1 Nomor 1 More Issue